Cerita Hot | Cerita Dewasa Tante | Kumpulan Cerita Dewasa | Cerita Dewasa Terbaru

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 17 Februari 2016

Cerita Dewasa Nikmatnya Memek Cewek Magang | AGEN BOLA PIALA EROPA 2016

Nikmatnya Memek Cewek Magang



Aku pernah bekerja di perusahaan swasta di daerah Bekasi , jumlah karyawan disana cukup banyak ada juga siswi yang magang disana atau melakukan PKL, salah satu diantara cewek yang magang disitu ada yang membuat getaran di hatiku aku lihat nama disebelah kanan namanay Siska, dia dibagian personalita sedangkan aku di bagian PPIC.

AGEN BOLA PIALA EROPA 



Sebenernya ruang kerja kami agak berjauhan, tetapi karena sama-sama mengerjakan jenis pekerjaan yang menyangkut dengan data, maka setiap hari, kami selalu bertemu ditempat foto copy. Awalnya sih, aku hanya sekedar mengagumi kecantikannya, karena dengan hidung yang bangir, bentuk bibir yang sensual, dihiasi lesung pipit di kedua pipinya, membuat semua yang ada didirinya terlihat sempurna.

Hari demi hari kami terlihat semakin akrab, bahkan banyak teman-temanku yang menyangka kalau aku sedang PDKT dengannya. Semua anggapan temanku, tidak terlalu aku pikirkan, karena aku merasa, Siska disini sedang belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh sekolahnya, dan sebagai seorang karyawan di PT. BT

Aku hanya sekedar membimbing dan membantu, jika seandainya ada sesuatu hal yang dia belum mengerti. Hampir dua minggu aku mengenalnya, ternyata sikap dan kelakuannya semakin membuat aku terpesona.
Ketika aku mendengar gurauan salah seorang temanku, yang mengatakan kalau dia berani memberi Rp. 500.000,- kepada Siska, jika Siska mau menemaninya selama 2 jam, perasaanku malah semakin care sama si Siska.

Timbul perasaaan cemburu ketika mendengar gurauan itu. Namun aku tidak berani untuk mengungkapkannya, karena saat itu diantara aku dan Siska, tidak mempunyai hubungan yang terlalu istimewa.

Akupun merasa wajar, jika temanku berkata demikian, karena dengan wajah secantik itu, jika memang Siska memanfaatkan tubuhnya, mungkin harganya bisa diatas Rp. 350.000, per dua jam (harga tersebut diatas, adalah harga rata-rata seorang massage girl yang sudah dianggap cantik).

Suatu ketika, bersama seorang temannya yang bernama Bella, Bella menuju meja kerjaku, awalnya sih bertanya tentang sesuatu yang ada hubungannya dengan keperluannya, mungkin karena merasa sudah akrab, Siska juga bertanya tentang no. HP ku, alasannya sih biar gampang saja, kalau nanti dia mau nanya sesuatu. Sambil tetap memperhatikan monitor, aku menyebutkan satu persatu nomernya.

Ketika mereka ikut memperhatikan cara kerjaku, tiba-tiba, “buukkk..” tanpa sengaja, tangan Bella menyenggol buku yang aku simpan disisi meja. Aku langsung mengambil bukunya dengan cara berjongkok.
Alamak.. ketika berjongkok, tanpa sengaja sudut mataku melihat sesuatu yang sangat indah, dua pasang paha mulus terpampang didepan wajahku.

AGEN BOLA PIALA EROPA 2016



Bukan hanya itu, karena posisi kaki Siska ketika duduk, agak mengangkang, maka ketika ku perhatikan, dipangkal pahanya terlihat pemandangan yang cukup menggelitik kelelakianku. Ku lihat dia memakai CD berwarna Pink, dengan hiasan renda di sisinya.

Mungkin karena mereka terlalu fokus memperhatikan hasil pekerjaanku, mereka tidak menyadari (atau memang sengaja?) kalau di bawah meja, aku sedang menikmati apa yang seharusnya mereka tutupi. Karena takut mengundang kecurigaan dari teman sekerjaku, terpaksa aku kembali duduk dan menerangkan tentang cara kerja di PT. BT kepada Siska dan Bella.

Namun kejadian yang baru saja aku alami, tetap mengganggu pikiranku. Mungkin karena aku tidak konsentrasi dengan apa yang sedang kami bicarakan, Siska bertanya.

“Pak, kok kadang-kadang ngejelasinnya tidak nyambung sih..”. Sebenarnya aku malu mendapat pernyataan seperti itu, namun karena merasa sudah akrab, aku berbisik kepada Siska dan menceritakan kejadian yang sebenarnya. Bukannya malu, Siska malah tersenyum mendengarnya.

“Kenapa tidak disentuh saja Pak, biar tidak penasaran”, goda Siska. Bella yang tidak tahu apa-apa, hanya bengong mendengar pembicaraan kami. Sebagai seorang lelaki, mendengar penawaran Siska, aku malah berpikir yang tidak-tidak, dan membayangkan apa yang ada dibalik CD nya itu.

Namun semuanya berusaha aku redam, karena walau bagaimanapun, di PT. BT ini, aku harus JAIM (Jaga Imej), agar aku tidak mendapatkan masalah. Bel istirahatpun berbunyi, dan kami langsung menuju kantin untuk makan siang. Baru saja aku selesai makan, Siska mendekatiku dan berbisik “besok Bapak saya tunggu di Hero sekitar jam 09.00 pagi, ada yang ingin saya bicarakan, saya tunggu didepan ATM”.

Walau singkat, tapi tetap membuatku bertanya-tanya, sebenarnya apa-yang akan dibicarakan? Mengapa waktunya hari sabtu, padahal kan setiap hari sabtu PT. BT libur.

Mengapa dia berbisik sangat pelan kepadaku, apa takut terdengar yang lainnya?. Besoknya, dengan tetap berpakaian rapi (seperti jika mau berangkat kerja), aku mengeluarkan motorku dan beralasan lembur kepada kedua orang tuaku.

Menunggu adalah hal yang sangat membosankan, karena sampai di Hero, jam baru menunjukkan angka 07.30, Setelah mencari sarapan, sambil ngerokok, aku iseng-iseng ikut ngantri ATM, padahal cuma mau liat saldo doang, karena uang yang ada di dompetku, masih ada sekitar Rp. 400.000,-.

Dari jauh, aku sudah tahu kalau gadis yang menuju kearahku adalah si Siska, dan pagi ini, dia terlihat sangat sexy, karena Siska hanya mengenakan kaos dan celana jeans ketat.

“Udah lama ya Pak? Kan Siska janjinya jam 09.00, sekarang baru jam 08.45, Siska tidak salah khan?”,
“Jangan panggil aku Bapak dech Sis, aku kan belum nikah, dan ini bukan di kantor, panggil namaku saja dech, biar bisa lebih akrab”.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 



“Ok deh Pak, eh Ris”, sambil tersenyum Siska langsung menggandeng tanganku.
“Ris, enaknya kita ke mana yach”, tanya Siska.
“Terserah, emang mau ngomongin apaan, kayaknya pribadi banget”.
“Ngga juga, Siska seneng saja kalau deket ama Ris, kenapa ya?” “Mau tahu jawabannya”, candaku.
“Ngga usah Ris, Siska juga udah tahu, Siska rasa Siska menyukai Ris”, jawab Siska polos. Tanpa disadari, mungkin karena saking senengnya, aku yang sejak awal memang mengagumi Siska, langsung memeluknya.
Mendapat perlakuan begitu, Siska mencoba melepaskannya, dan mengingatkan, kalau kita masih ada dilokasi umum, tidak enak terlihat banyak orang. Akhirnya kami memutuskan mencari tempat yang cocok untuk berduaan.

Tapi karena yang aku tahu cuma hotel tempat satu-satunya yang cocok untuk berduaan tanpa takut terlihat orang lain, walau terlihat agak ragu, Siska akhirnya menyanggupinya. Sekitar jam 09.30, kami sudah sampai di front office hotel BI, dan mengambil sebuah kamar dengan fasilitas TV dan AC.

Dengan agak ragu Siska memasuki pintu kamar (mungkin karena baru pertama kalinya), dan dia agak terkejut melihat fasilitas yang terdapat di dalamnya. Apalagi ketika dia melihat kamar mandinya.

“Enak juga ya Ris, kita bisa ngobrol berduaan disini, tanpa takut akan terdengar atau terlihat oleh orang lain”. Siska langsung merebahkan badannya ke ranjang, dan mencari siaran TV yang khusus menyiarkan acara musik.

Kebetulan banget lagunya adalah lagu-lagu romantis, yang secara tidak langsung, ikut mempengaruhi suasana hati kami. Lewat aiphone, aku memesan makanan dan soft drink. Ketika aku menyalakan rokok, terdengar suara room boy mengetuk pintu dan mengantarkan pesananku.

Aku mendekati Siska yang sedang rebahan, maksudnya sih mau nawarin makanan, tapi Siska langsung bangun dan bertanya.
“Ris, apakah Siska salah bila Siska mencintai Ris, Siska sebenernya malu mengakuinya, tapi bila tidak diungkapkan, Siska takut kalau Ris tidak mengetahui apa sebenernya yang Siska harapkan. Maafin Siska yach, Siska udah ngerepotin Ris, padahal kan sekarang waktunya libur dan istirahat, tapi Siska malah meminta Ris menemui Siska”.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016



Aku terharu juga mendengar kejujuran dan kepolosannya, akhirnya setelah mendengarkan semua tentang apa yang ada dihatinya, sambil membelai rambutnya (agar perasaannya menjadi lebih tenang), aku pun berusaha meyakinkannya, bahwa semua yang dialami, adalah wajar, jika seseorang mencintai lawan jenisnya, dan tidak ada yang namanya salah, jika sudah menyangkut perasaan hati.

Ketika dia menatapku dengan tatapan yang tajam, secara perlahan aku mencium keningnya. Tapi ternyata, yang kulakukan itu malah membuat Siska berani untuk membalas ciumanku. Dia langsung melumat bibirku, dan seperti seseorang yang tidak mau kehilangan sesuatu, dia memelukku dengan erat sekali. Sambil terus menikmati bibirku, tangannya terus mengelus dan mengusap seluruh bagian tubuhku.

Mungkin beginilah cara dia mengungkapkan rasa sayangnya terhadap diriku. Tapi sekarang aku yang bingung, karena dengan melihatnya bentuk tubuhnya saja (waktu di kantor), bisa membuat aku “konak”, sekarang seluruh tubuhnya sudah melekat erat ditubuhku (walau masih memakai pakaian lengkap).

Kedua payudaranya terasa makin mengeras, akhirnya kuputuskan untuk menikmati keadaan ini, karena jujur saja, kadang-kadang, dulu akupun sering menghayalkan betapa nikmatnya jika bercumbu dengan si Siska, apalagi jika berjalan di belakangnya, goyangan pantatnya ngajakin kita jual tanah (maksudnya ntar duitnya buat ngebayarin pantatnya, he.. he.. he..).

Tanganku mulai berusaha membuka kaosnya, karena aku tidak mau pandanganku yang tertuju kepada kedua payudaranya, terhalang oleh kaos yang ia kenakan. Pelan namun pasti, akhirnya bukan hanya kaosnya yang berhasil aku buka, BH nya pun sudah aku lepaskan.

Sejenak aku terpana melihat keindahan bentuk payudaranya itu, namun hanya sebentar, karena aku ingin segera menikmati dan merasakan keindahan itu, kuremas kedua susunya, dengan mesra aku mulai menghisap putingnya yang sudah agak mengeras dan berwarna kecoklatan.

Kucium dan kujilati bagian tubuhnya, mulai dari leher, terus bergerak turun dan menuju putingnya kembali.
“Yaa.. hisap terus sayaangg.. aacchh.. ennaakk banget Ris.. geli.. tapi nick..maaattt.. teeeruuus.. aaccchhh..” Siska terus meracau menikmatinya. Aku terus merangsangnya, dan mencoba membuka celana jeans yang dipakainya, lantaran jeans yang dikenakannya sangat ketat,

AGEN JUDI BOLA



Aku kesulitan untuk membukanya, untungnya Siska mengerti, dengan agak mengangkat pantatnya, dia mulai mencoba menurunkan jeansnya sendiri. Dengan sabar, aku menunggu dan terus mempermainkan susunya.
Setelah jeansnya terlepas, tangan Siska berusaha untuk membuka semua yang aku kenakan. Satu persatu jari tangannya membuka kancing kemejaku, dan setelah berhasil membuka baju dan celana yang aku pakai, Siska hanya menyisakan CD saja yang masih melekat ditubuhku.

Mungkin dia masih ragu untuk membukanya, karena diapun masih mengenakan CD. Walau diwajahnya terlihat, kalau dia sedang diamuk birahi, namun dia masih bisa menguasai pikirannya, aku yakin dia merasa takut di cap sebagai cewe yang agresif dan takut jika aku tidak menyukai tindakannya.

Namun aku tetap menikmati suasana yang terjadi di dalam kamar hotel ini. Aku terus merangsang birahinya, ciumanku aku arahkan kedaerah perutnya, terus kebawah menyusuri lubang pusarnya, dan kedua tanganku, bergerak untuk membuka CD yang masih melekat ditubuhnya.

Secara perlahan aku mencoba membuka CD nya, sambil terus mencumbunya, aku menciumi setiap daerah yang baru telihat ketika CD nya mulai bergerak turun. Siska sangat menikmati semua sentuhan yang aku berikan

Bahkan ketika CD nya telah terlepas, dan aku mulai menjilati memeknya, dia terus mendesah dan malah membuka pahanya lebar-lebar agar lidahku bisa menjilati bagian dalam memeknya. Dengan keharuman yang khas, memek itu telah membuat aku betah berlama-lama mencumbuinya.

Aku terus menjilati, dan dengan jari telunjukku, aku coba merangsang dia dengan memainkan kelentitnya. Semakin aku percepat memainkan jari telunjukku, semakin cepat pula dia menggoyangkan pantatnya. Siska terus mendesah dan meracau tak karuan.

“Aacchhhh.. terus sayang.. nikmatnya.. teruzzsss.. lebih ke dalam lagi Ris.. teruuzzss.. yacchhh.. benar.. jilati terus yang.. itu.. sayang.. accchhh”. Karena rangsangan yang dia terima makin hebat, pantatnya bukan hanya digoyang-goyangkan, tapi malah diangkat-angkat ke atas, mungkin tujuannya agar lubang memeknya yang lebih dalam ikut tersentuh oleh lidahku.

Dengan bantuan jari-jariku, aku terus mengaduk-aduk isi memek Siska, aku sentuh G-Spotnya secara perlahan, dia langsung menggelinjang, lalu kuelus G-Spotnya nya dengan jari tengahku, Siska makin liar, seperti orang yang sedang ngigau, dia meracau tak karuan, tak jelas suara apa yang keluar dari mulutnya, karena yang aku tahu, lubang memeknya sudah sangat basah oleh cairan kemaluannya, seluruh tubuhnya seperti menegang, tapi itu tak berlangsung lama, karena, dirinya langsung terdiam dan tergolek dengan lemas.
Melihat Siska sudah mencapai orgasme, aku berusaha untuk tenang, tetapi penisku sudah sangat tegang (walau masih tertutup oleh CD) dan ingin segera merasakan nikmatnya memek Siska. Aku segera mencium dan menjilati “lubang surga” itu, agar Siska bisa merasakan apa yang namanya multi orgasme.

Usahaku ternyata berhasil, karena hanya dalam beberapa menit, tubuhnya kembali bergetar dan menegang. Diiringi desahannya yang sangat menggairahkan, Siska kembali merasakan kenikmatan itu. Karena beberapa kali mengalami orgasme, Siska terlihat sangat lelah, meski tak dikemukakan, terlihat jelas bahwa dia sangat puas dengan oral yang aku lakukan.

Dengan tersenyum, dia mencoba untuk melepaskan CD yang masih melekat ditubuhku. Tanpa ragu, dia mulai menjilat dan mengulum penisku. Mendapat perlakuan seperti itu, aku yang semula mendominasi permainan, hanya diam saja menikmati permainan Siska.

Dengan bibir indahnya, dia mengulum dan mengeluar masukan penisku ke dalam mulutnya, dan sesekali, dengan menggunakan kelembutan lidahnya, dia mengusap dan menjilat kepala penisku. Gila.. ternyata Siska bukan hanya indah buat dilihat, ternyata Siska mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam merangsang dan memanjakan kita dalam permainan seksnya.

AGEN BOLA TERPERCAYA



Aku berusaha agar tidak sampai kebobolan ketika dia melakukan oral terhadapku, namun kenyataannya, semua spermaku telah memenuhi mulutnya, ketika secara reflek, aku menjambak rambut dan menarik kepalanya sambil mendesah menahan kenikmatan saat spermaku akan keluar.

Tanpa perasaan jijik, Siska menelan semua sperma yang ada di dalam mulutnya, seperti tidak puas, dia menjilati penisku yang masih ada sisa-sisa spermanya.
“Ris, enak juga ya rasa sperma lo, gurih-gurih gimana gitu..”, kata Siska memuji. Aku hanya tertawa sebentar mendengarnya, karena bola mataku tetap memandang lekuk-lekuk tubuh Siska yang telanjang tanpa sehelai benangpun menutupinya. Kuperhatikan lagi “lembah” yang dihiasi oleh bulu-bulu halus itu, ternyata, warnanya agak memerah, mungkin karena tergesek oleh lidah dan jari-jariku.
“Makasih ya Sis..”, kataku sambil menciumi memeknya.
“Ris, boleh tidak kalau Siska minta memek Siska di jilatin lagi, abis enak banget sih..”, tanya Siska sambil memohon.

“Boleh saja sih, tapi boleh tidak kalau Ris main sama Siska, soalnya penis Ris udah tidak kuat nich, pengen buru-buru berada di dalam memek Siska. Boleh yach?” “Siska takut Ris, kata temen-temen Siska, rasanya sakit banget, tidak mau ah.. ntar kalau sakit gimana?”, tolak Siska.

“Pokoknya Siska rasain saja nanti, Ris apa temen Siska yang salah”, kataku sambil mulai menjilati memek Siska. Dengan melebarkan pahanya, dan mempergunakan kedua tangannya, Siska membantu melebarkan memeknya agar mempermudah ku di dalam mencumbui memeknya.

Kujilati klitnya hingga dia menggelinjang tak karuan menahan rasa nikmat yang dia terima. Sengaja aku terus menjilati klitnya, agar dia diamuk oleh gairahnya sendiri, ketika kulihat tubuhnya mulai menegang, Dan mengalami orgasme, entah untuk yang keberapa kali, aku langsung memindahkan cumbuanku kedaerah putingnya yang sudah sangat kencang. Kuciumi bagian bawah susunya, kusedot dan kumainkan lidahku di daerah tersebut.

“Ris.. enak sekali sayang.. acchhh.. ooohhhh..” Siska menggelepar menahan birahinya yang semakin besar. Kulihat jari lentik Siska mulai bermain dibibir kemaluannya sendiri, dia terus mengelus, dan sekali-sekali memasukan jarinya ke dalam lubang memeknya yang sudah sangat basah karena banyaknya cairan pelicin yang keluar dari dalam memeknya memeknya.

Sambil tetap membenamkan wajahku diantara dua gunungnya, tanganku secara perlahan menarik tangan Siska yang sedang asik mengeluar masukan jarinya.Awalnya dia menolak, tapi ketika aku bimbing jarinya kearah peni, Siska langsung menggenggam dan mengocoknya. Setelah agak lama, aku meminta Siska agar dia berada diatas tubuhku yang sudah dalam posisi berbaring.

Dengan perlahan, dia menaiki tubuhku. Sengaja aku menggesek-gesekan penisku diantara lubang memeknya, ternyata benar, apa yang aku lakukan telah membuat kenikmatan yang dirasakan oleh Siska makin menjadi-jadi, diapun mulai bergerak menggesekan penisku ke bagian luar memeknya.

Akhirnya, walau dengan posisi berada di bawah, tanpa sepengetahuan Siska, aku berusaha mengarahkan penisku agar bisa memasuki lubang memeknya. Siska terus menggerakkan dan menggesekan memeknya, dan tanpa disadarinya, ternyata kepala penisku mulai bergerak memasuki memeknya ketika dia menggerakan pantatnya dari atas ke bawah.

Terasa lembut sekali ketika kepala Penisku menyentuh bagian dalam dari lubang surganya, ada perasaan nikmat yang sulit untuk diungkapkan, dan tanpa terasa, sudah seluruh bagian penisku berada di dalamnya.
Seperti kesetanan, Siska terus menggoyangkan pantatnya, sesekali terdengar rintihan dan erangannya. Akupun terus mengeluar masukan penisku ke dalam lubang memeknya (walau agak sulit karena posisiku berada di bawah).

Secara reflek Siska langsung merebahkan tubuhnya diatas tubuhku ketika dia sudah mencapai orgasmenya. Namun karena aku belum orgasme, aku langsung membalikan badannya agar berada di bawah tubuhku.
Dengan sedikit santai, aku terus menggerakan “junior”ku, namun karena tubuh Siska yang bersih dan terawat, birahiku tidak bisa mengerti jika aku ingin lebih lama menikmati kemulusan tubuhnya. Akhirnya spermaku keluar di dalam kehangatan lubang memeknya.

Share:

Senin, 15 Februari 2016

Cerita Dewasa Kenikmatan ML Yang Selama Ini Kudambakan | AGEN BOLA PIALA EROPA 2016

Kenikmatan ML Yang Selama Ini Kudambakan

Aku salah satu istri seorang pengusaha yg bisa dibilang cukup kaya. Anakku ada dua, kebetulan cowok semua dan usianya pun suah berusia dewasa. Mereka pilih bersekolah di luar negeri. Sedangkan suamiku seorang pengusaha yang cukup sibuk dengan usaha – usahanya.

AGEN BOLA PIALA EROPA 



Alhasil tinggallah diriku dengan kesepian yang ada. Bila bangun pagi hari, aku selalu termenung. Karena suasana rumah yang lumayan besar hingga aktifitas yg dikerjakan pembantu pembantuku nyaris tak terdengar, apalagi di dalam kamarku yang cukup besar. Malam haripun serupa, setelah pembantuku beraktifitas mereka segera pergi tidur dalam waktu yang bisa dibilang masih sore.

Hanya acara televisi yang selalu menemani, itupun sudah bikin aku bosan. Karena semua acara sudah aku hafal dan semua menjadi tidak menarik lagi. Aku mencoba untuk mulai beraktifitas dengan tetangga, tapi menjadi percuma karena tetanggaku semua sibuk dengan urusan masing – masing. Karena stress di rumah, aku memutuskan untuk pergi ke tempat sahabat karibku Ayu, di Jakarta. Hal itulah yang membuat aku berubah total dan drastis.

Ketika mobil berhenti tepat di depan pintu rumah, ku lihat Ayu bergegas menghampiriku, lalu kami berpelukan sambil bercipika cipiki. “Wah wah makin cantik plus sexy aja nih” kata Ayu sambil menatapku dari atas sampai ke bawah. Ah, biasa aja, loe sendiri juga oke , spa di mana ? Gue pengen di pijit nih biar relax. “Ah bisa aja deh, gue cuma luluran aja di rumah.

 Kalo cuma pijit sih, John juga bisa. Yang ngelulur en mijitin aku khan si John. Do’i jago lho, di jamin ketagihan deh. ” John.. ? Siapa John? “Sopir pribadi gue, yang tadi ngejemput loe. Sekarang loe ke kamar, ntar gue suruh si John ke kamar loe” Tapi Len.., gue khan malu. Masak yang mijit cowok, masih muda lagi. “Udah loe tenang aja, ntar gue temenin deh biar loe nggak risih”

Sesampainya dikamar, aku berbaring sejenak membayangkan Jhon yang akan memijitku, menyentuh bagian-bagian tubuhku yg telah lama sekali tidak disentuh oleh suamiku. Orangnya masih muda kira-kira umur 25 tahun, tinggi sekitar 177 cm, berat sekitar 70 kg, berkulit sawo matang tapi bersih sehingga memberi kesan macho, dengan rambut berpotongan rapi, sopan dan ramah terlebih sorot matanya yang tajam dan rahang yang memberikan kesan gagah. Apabila dalam setelan safarinya, terlihat seperti seorang bodyguard. Sehingga aku merasakan ada suatu desiran aneh dalam diriku. Seperti adrenalin yang bergejolak, membuatku darahku bergejolak, dan aku pun terbuai dalam lamunanku sendiri.

Tok…tok…tok… suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku. “Siapa ?” John, bu. Lalu akupun melangkah dan membuka pintu. Ku lihat John sudah berganti pakaian, dari setelan safari berganti dgn celana jeans dan kaos ketat tipis warna putih yang semakin memperlihatkan otot-otot lengannya yang kekar, juga six pack perutnya terlihat menonjol.

Aku sempet berpikir, koq kayak model iklan susu L-men, tadi kayak body guard. Hebat juga Ayu nyari sopir pribadi, jangan-jangan dia sopir plusnya Ayu, tapi segera ku tepis pikiranku. “Mari masuk, lho.. bu Ayu mana ?” tadi sedang terima telpon, saya disuruh duluan, jawab John dengan sopan. “Hm, ya udah kamu tunggu sebentar aku ganti dulu.” Iya bu, permisi…, jawabnya.

Lalu aku pun berjalan ke kamar terlihat seperti iklan Tropicana Slim, sebenarnya agak montok tubuhku dari kaca besar yang terletak di atas wastafel. Ku putar ke kiri dan ke kanan, benar juga apa yang di katakan sahabatku tadi. Tubuhku, walaupun sudah beranak dua masih terlihat seperti iklan Tropicana Slim, memang agak montok sedikit membuat terlihat lebih sekal.

Di usia yang hampir memasuki kepala empat, dengan tinggi 169 cm dan berat 53 kg, di tunjang dengan payudara 34 B, aku masih tidak kalah dengan anak-anak remaja sekarang.Maklumlah aku sering spa untuk mengurangi stress yang ku alami, tak heran jika kulitku pun putih mulus. Bahkan selulitku telah ku buang melalui operasi di Singapore setelah aku melahirkan anak yang kedua.

AGEN BOLA PIALA EROPA 2016



Lalu kuperhatikan wajahku, meski ada sedikit keriput samar di daerah mata, tapi menurutku wajahku masih cukup cantik. Karena di kala aku pergi shopping atau sekedar jalan-jalan di mall, banyak lelaki termasuk remaja melirik ke arahku, bahkan ada di antara mereka bersuit ke arahku. Ku libatkan handuk di sekeliling tubuhku, lalu kurapikan rambutku, aku pun berjalan ke luar.

Ketika ku tutup pintu kamar mandi dari luar, John bangkit berdiri dan 4 Variasi Seks yan menguntungkanmenatapku. Ku lihat dia terpana melihatku yang hanya berbalut selembar handuk dengan rambut yang tergerai di bahu. “kenapa Wan ?” Eh, enggak bu. Ibu terlihat cantik sekali, mirip cerita bidadari yang di filem – filem. “Ah, kamu bisa aja Wan, pinter ngerayu. Udah berapa pacar yang kena ama rayuan kamu?” kataku sambil duduk di springbed. Enggak ada bu, saya gak punya pacar.

Dulu waktu sma pernah punya pacar, tapi pas lulus langsung di nikahin sama bapaknya. Bapaknya gak mau anaknya pacaran sama orang miskin kayak saya. Ibu mau dipijit sekarang ? “Ehm, boleh deh” kataku sambil berbaring. John pun melangkah ke kasur sambil membuka tutup body lotion. Permisi bu, lalu kurasakan tangan John menyentuh telapak kakiku. Ada rasa geli dan nyaman ketika John memijit telapak kakiku.” Setelah beberapa menit, pijitan mulai naik ke betis dan setengah pahaku, karena separuh pahaku yang atas masih terlilit handuk.

Hem, benar juga yg dibilang Ayu, nyaman juga pijitannya. Tapi koq Ayu gak nongol-nongol, sahabatku itu kadang kalo nelpon bisa ber jam-jam lamanya, paling cepat 1 – 2 jam. Ah terserahlah, aku udah gak peduli karena terhanyut dalam pijitan-pijitan John, sehingga tanpa sadar akupun terlelap.

Entah sudah berapa menit, tiba-tiba aku merasa ada yang memanggilku. Bu..bu..Vina “ya, ada apa” jawabku dalam keadaan setengah sadar. Maaf, saya buka handuknya ya bu. Kakinya udah selesai dipijit, sekarang mau orgasmemijit punggungnya “Ya, silahkan” jawabku spontan. Ketika tangan John menyentuh bahu dan pundakku, kesadaranku mulai pulih.

Aku teringat keadaan saat ini, di mana Ayu masih belum selesai menerima telepon. Sedangkan aku hanya berdua dengan John, sedangkan tubuhku hanya bagian depan yang tertutup, karena aku berbaring tengkurap, sebagian dari payudaraku yang tertekan pasti terlihat. Berbagai perasaan terbersit dalam hatiku, karena ini pengalaman pertamaku disentuh oleh lelaki selain suamiku.

Biasanya aku selalu dipijit oleh wanita, hal inilah yang membuatku menolak saat sahabatku menyarankan John untuk memijitku. Dengan pemijat segagah John, dan juga setelah sekian lama aku belum melakukan hubungan intim hal ini membuat hatiku berdebar-debar. Antara rasa malu dan nafsu yang mulai menghinggapi diriku.

Hilang sudah rasa nyaman, berganti dengan perasaan aneh yang perlahan muncul seiring dengan pijatan John. Sehingga saat perasaan aneh itu sudah menguasai diriku, tanpa sadar aku mulai mendesis kala tangan John mengenai daerah-daerah sensitifku. Dia mengurut dari pinggul bawah ke atas, lalu tangannya beralih menuju pundak, ketika tangannya menyentuh leherku, aku langsung menggelinjang antara geli dan nafsu.

Di situ merupakan daerah sensitif keduaku, di mana yang utama adalah clitorisku. Percaya Diri Saat BercintaSehingga aku semakin liar mendesis dan tanpa sadar aku berbalik. Dengan napas tersengal-sengal ku buka kelopak mataku, kutatap John yang menatapku dengan posisi berdiri diatas lututnya. Istri “Ku lihat peluhnya bercucuran sehingga kaosnya basah oleh keringat, membuat tubuhnya jadi semakin sexy. Aku sudah kehilangan akal sehatku, sehingga aku sudah tak ingat lagi bahwa tubuhku yang telanjang kini terpampang jelas di hadapan John.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 



John pun seolah mengerti akan keadaanku lalu di ambilnya handuk yang tadi melilit tubuhku. Di lapnya keringat di wajah, lalu ketika dia membuka kaosnya langsung aku ambil handuk ditangannya. Ku seka keringatnya sambil kuraba tubuhnya, karena tubuh suamiku sangat berbeda dengannya. Kuraba dadanya yang bidang, lalu tangan kiriku turun hingga six packnya sambil kuciumi dadanya. Sedangkan tangan yang satu lagi membelai punggungnya yang juga berotot.

Ketika tangan kiriku meraih kancing celana jeans nya, tangan kanannya menangkap tangan kiriku, lalu tangan kirinya meraih pinggangku. Sambil tante seksimenarik pinggangku ke atas, dilumatnya bibirku. Oohh.. aku merasakan sentuhan yang berbeda dari yang pernah aku rasakan. Kubalas dengan melumat bibir bawahnya, lalu kurasakan lidahnya menerobos masuk ke dalam mulutku, kami saling melumat. Lalu aku dorong dia dan kurebahkannya dia sambil aku membuka kancing celananya.

Pemandangan itu sungguh erotis sekali di hadapanku, aku bangkit lagi dan ku elus celana dalamnya yang terlihat kepenuhan itu. Ku cium bagian atasnya, tak tercium bau kejantanannya, tampaknya dia cukup merawat miliknya itu. Ku kecup kepalanya sambil ku pelorotkan celana dalamnya. Oohh, gelegak nafsuku semakin menggelora. Segera kumasukkan batangnya ke dalam mulutku, ku sedot keluar masuk, ku dengar rintihannya yang membuatku semakin panas.

Ketika ku lihat ke atas, tampak dia terpejam menikmati sedotanku. Setelah ku hisap selama kurang lebih sepuluh menit, John menghentikan gerakanku. Di lumatnya lagi mulutku sembari membaringkan aku di tempat tidur. Lalu dilumatnya leherku, sehingga aku kembali menggeliat liar.

”Ekhs.., wan…” Ku cengkeram sprei tluculempat tidur, sementara tangan yang satu lagi mencengkram punggungnya. Tampaknya John sudah mengetahui kelemahanku, dia segera berpindah untuk melumat bukit kembarku. Lidahnya melumat habis kedua bukitku beserta ujung ujungnya. Sementara tangannya terus turun meluncur melalui perutku, sampai pada bukit kecilku yang berbulu tipis yang kini sudah semakin basah.

Aku memang selalu rajin mencukur bulu jembutku, karena aku suka memakai celana dalam G-string. Tangannya kini sudah mencapai lipatan vaginaku, dan tersentuhlah clitorisku. Aku langsung tersentak, seperti terkena setrum ribuan volt. “akhs….. wan……” jeritku sambil meremas rambutnya.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016



Sementara tangan John bermain di selangkanganku, lidahnya kini turun ke perutku, bermain sebentar di seputar perut lalu kembali turun ke vaginaku. Kedua belah tangannya memegang kedua belah pahaku, sambil di pandanginya meqi ku yang basah oleh cairan kewanitaanku.

“Meqi bu Vina indah sekali..” perkataan itu seakan memberi suntikan gairah sehingga ku berkata dengan merintih “ayo wan.. jangan di liatin aja” langsung di benamkannya bibirnya ke dalam meqi ku, sementara hidungnya mengenai clit ku, sehingga aku langsung tersentak mendongak ke atas. Di julurkannya lidahnya menyapu bagian dalam vaginaku, sehingga aku merasa seperti ada yang menggelitiki memekku itu. “oohhh….terus wan…..terus….” rintihku sambil terus meremasi rambut di kepalanya.

Tangannya menggapai kedua belah payudaraku, sambil meremasi sesekali dia pelintir kedua pentilku. Membuatku menjadi semakin liar, dan ku rasakan badai kenikmatan yang terus menggelora di dalam diriku. Sampai akhirnya saat bibir John mengecup lalu menghisap clit ku, aku tersentak sedemikian hebatnya sambil menjerit

“Aaakkhhsss…… wwaaannnn………” ku jepit kepalanya sambil kuangkat pinggulku tinggi tinggi, kedua tanganku menjambak rambutnya. John pun tak henti hentinya terus menusuki memekku dengan lidahnya sembari memutarkan kepalanya, dihisap dan dijilatinnya hingga habis cairan yang keluar meleleh dari memekku, aku pun serasa terbang di awan-awan.

Seketika itu tubuhku melemas, John pun merangkak naik ke arahku, di peluknya diriku, di kecupnya keningku lalu dilumatnya bibirku. Akupun membalasnya dengan melumat kembali bibirnya yang menurutku cukup sexy untuk dilumat. Kami saling berpandangan beberapa saat, aku serasa kembali menemukan sesuatu yang kini mengisi relung-relung hatiku yang misionaris1sepi.

“Masukin penismu wan, tapi pelan-pelan dulu ya. Aku masih agak lemas nih” kataku dengan lirih di telinganya. “Baik, bu.” “Jangan panggil ibu terus ah, gak enak didengernya. Maukah kamu memanggilku sayang ?” “Baik, sayang. Aku masukin ya.” “He eh, tapi pelan pelan lho” dan kurasakan kepala penisnya yang mengkilap merah menempel pada kemaluanku.

Ada rasa berdebar di hatiku, inilah kejantanan selain milik suamiku yang beruntung dapat memasuki liang senggama milikku. Kurasakan perih ketika kepalanya masuk sedikit di bibir lubangku “wann, pelann.. agak perih nih.” “Iya sayang, ini juga pelan-pelan koq.” John kembali menekan pantatnya, dan penisnya kurasakan semakin menyeruak masuk ke dalam memekku.

Akupun spontan memeluk John “aakh..wann….” “tahan sedikit sayang!” John pun menghentakkan pantatnya dengan sekali hentakan dan seketika kurasakan perih yang kurasakan saat keperawananku hilang. John pun mengangkat pantatnya pelan-pelan, sehingga aku merasa memekku seperti tersedot keluar seiring dengan penis John.

Lalu ditekannya kembali penisnya ke dalam memekku, rasa perih yang semula kurasa itu hilang berganti sensasi nikmat di kala punya John keluar masuk dengan berirama menggelitiki dinding kewanitaanku. “akhs…enak wan….teruss sayang….” “memekmu seret banget yang, Penisku kayak di urut nih” dilumatnya kembali bibirku, kamipun berpagutan sambil bergoyang pelan.

Sesudah dalam beberapa ketika John mengentotiku oleh irama pelan, aku ganti posisi aku tersebut. Oleh tena berpelukan, ku gulingkan tubuhnya ke sampingku, sekarang posisiku nyata tadinya tubuhnya oleh male organ masih tertancap dalam memekku.

AGEN BOLA TERPERCAYA



“giliranku sayang.., aku mau mengasihkan anda kenikmatan, misalnya yg udah anda berikan kepadaku. ”Bercinta dengannya yg membuatku seakan tengah bercinta oleh kekasih yg sudah suram ngakl bersua, gairahku timbul dengan oleh dampak yg telah pulih sesudah orgasme tadi.
Ku tekan dadanya yg aspek oleh kedua tanganku, selanjutnya ku angkat pelan pelan pantatku “Oookhh….. ” John mendapatkan kedua tanganku sambil matanya membeliak “kenapa sayang? ” “penisku boat dalam sedot ke atas. ”

Akupun tersenyum sambil menurunkan balik pantatku, ku perbuat dalam beberapa ketika, maka ku lihat John juga merem melek keenakkan. Sesekali ku goyangkan pantatku ke kanan serta ke kiri. Giliranku mendapatkan kendali perjilat spermamainan !.. ohhhh nikmatnya.

Dalam beberapa ketika aku nggak tahan hingga aku orgasme. Via bersamaan rato juga mengerang sambil meremas payudaraku, serta akupun merasa kenikmatan yg luar lumrah, kutarik kepalanya sambil kucengkeram dikarenakan nikmatnya.

Spermanya muncrat ke di dalam memeku ohhhhhh …… diapun terkapar nggak berdaya kutunggangi serta kucengkeram tanganya hingga rato ngakl berdaya. penisnya yang tena menegang ku cabut untuk memeku serta kukocok pula serta kusedot spermanya !.. kutelan serta kujilati hingga tuntasss ! tasss !. Nikmaattttt.

Share:

Minggu, 14 Februari 2016

Cerita Dewas Sperma ku Berceceran Di Mulut Viona | AGEN BOLA PIALA EROPA 2016

Sperma ku Berceceran Di Mulut Viona


Vioana adalah pegawai di salah satu bank, dia ngekost bersama teman kerjannya yang sama juga bekerja di Bank walaupun cabangnya berbeda, tubuh Viona memang dikenal sungguh seksi dan wajahnya yang manis bibirnya tipis, dia diposisikan sebagai teller maka dari itu penampilannya dia harus dijaga.

AGEN BOLA PIALA EROPA 



Viona selalu tampil manis dan harum. Suatu hari di sore hari Viona terkejut melihat kantornya telah gelap. Berarti pintu telah dikunci oleh Pak Budi dan Anto, satpam mereka. Dia tadi pergi ke WC terlebih dulu sebelum akan pulang. Mungkin mereka mengira ia sudah pulang. Baru saja ia akan menggedor pintu, biasanya para satpam duduk di pintu luar.

Ada kabar para satpam di kantor bank tersebut akan diberhentikan karena pengurangan karyawan, Viona merasa kasihan tapi tak bisa berbuat apa-apa. Seingatnya ada kurang lebih 6 orang satpam disana. Berarti banyak juga korban PHK kali ini.

“Mau kemana Viona?”, tiba-tiba seseorang menegurnya dari kegelapan meja teller. Viona terkejut, ada Budi dan Anto. Mereka menyeringai.
“Eh Pak, kok sudah dikunci? Aku mau pulang dulu..”, Viona menyapa mereka berdua yang mendekatinya.
“Viona, kami bakal diberhentikan besok..”, Budi berkata.
“Iya Pak, aku juga nggak bisa apa apa..”, Viona menjawab. Di luar hujan mulai turun. “Kalau begitu.. kami minta kenang-kenangan saja Mbak”, tiba-tiba Anto yang lebih muda menjawab sambil menatapnya tajam.
“I.., iya.., besok aku belikan kenang-kenangan..”, Viona menjawab. Tiba-tiba ia merasa gugup dan cemas. Budi mencekal lengan Viona. Sebelum Viona tersadar, kedua tangannya telah dicekal ke belakang oleh mereka.

AGEN BOLA PIALA EROPA 2016



“Aah! Jangan Pak!”. Anto menarik blus warna ungu milik Viona. Gadis itu terkejut dan tersentak ketika kancing blusnya berhamburan. “Sekarang aja Viona. Kenang-kenangan untuk seumur hidup!”. Budi menyeringai melihat Anto merobek kaos dalam katun Viona yang berwarna putih berenda. Viona berusaha meronta.

Namun tak berdaya, dadanya yang kencang yang terbungkus bra hitam berendanya mencuat keluar. “Jangannnn! Lepaskannn!”, Viona berusaha meronta. Hujan turun dengan derasnya. Anto sekarang berusaha menurunkan celana panjang ungu Viona.
Kedua lelaki itu sudah sejak lama memperhatikan Viona. Gadis yang mereka tahu tubuhnya sangat kencang dan sintal. Diam-diam mereka sering mengintipnya ketika ke kamar mandi. Saat ini mereka sudah tak tahan lagi.

Viona menyepak Anto dengan keras. “Eit, melawan juga si Mbak ini..”, Anto hanya menyeringai. Viona di seret ke meja Head Teller. Dengan sekali kibas semua peralatan di meja itu berhamburan bersih.
“Aahh! Jangan Pak! Jangannn!”, Viona mulai menangis ketika ia ditelungkupkan di atas meja itu. Sementara kedua tangannya terus dicekal Budi, Anto sekarang lebih leluasa menurunkan celana panjang ungu Viona. Sepatunya terlepas.

Diperlakukan seperti itu, Viona juga mulai merasa terangsang. Ia dapat merasakan angin dingin menerpa kulit pahanya. Menunjukkan celananya telah terlepas jatuh. Viona lemas. Hal ini menguntungkan kedua penyiksanya.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 



Dengan mudah mereka menanggalkan blus dan celana panjang ungu Viona. Viona mengenakan setelan pakaian dalam berenda warna hitam yang mini dan sexy. Mulailah pemerkosaan itu. Pantat Viona yang kencang mulai ditepuk oleh Budi bertubi-tubi, “Plak! Plak!”. Tubuh Viona memang kencang menggairahkan.

Payudaranya besar dan kencang. Seluruh tubuhnya pejal kenyal. Dalam keadaan menungging di meja seperti ini ia tampak sangat menggairahkan. Anto menjambak rambut Viona sehingga dapat melihat wajahnya.
Bibirnya yang penuh berlipstik merah menyala membentuk huruf O. Matanya basah, air mata mengalir di pipinya. “Sret!”, Viona tersentak ketika celana dalamnya telah ditarik robek. Menyusul branya ditarik dengan kasar.

Viona benar-benar merasa terhina. Ia dibiarkan hanya dengan mengenakan stocking sewarna dengan kulitnya. Sementara penis Budi yang besar dan keras mulai melesak di vaginanya. “Ouuhh! Adduhh..!”, Viona merintih.

Seperti binatang, Budi mulai menyodok nyodok Viona dari belakang. Sementara tangannya meremas-remas dadanya yang kencang. Viona hanya mampu menangis tak berdaya. Tiba-tiba Anto mengangkat wajahnya, kemudian menyodorkan penisnya yang keras panjang. Memaksa Viona membuka mulutnya.
Viona memegang pinggiran meja menahan rasa ngilu di selangkangannya sementara Anto memperkosa mulutnya. Meja itu berderit derit mengikuti sentakan-sentakan tubuh mereka. Budi mendesak dari belakang, Anto menyodok dari depan. Bibir Viona yang penuh itu terbuka lebar-lebar menampung kemaluan Anto yang terus keluar masuk di mulutnya.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016



Tiba-tiba Budi mencabut kemaluannya dan menarik Viona. “Ampuunnn…, hentikan Pak..”, Viona menangis tersengal-sengal. Budi duduk di atas sofa tamu. Kemudian dengan dibantu Anto, Viona dinaikkan ke pangkuannya, berhadapan dengan pahanya yang terbuka.

“Slebb!”, kemaluan Budi kembali masuk ke vagina Viona yang sudah basah. Viona menggelinjang ngilu, melenguh dan merintih. Budi kembali memeluk Viona sambil memaksa melumat bibirnya. Kemudian mulai mengaduk aduk vagina gadis itu.

Viona masih tersengal-sengal melayani serangan mulut Budi ketika dirasakannya sesuatu yang keras dan basah memaksa masuk ke lubang anusnya yang sempit. Anto mulai memaksa menyodominya.
“Nghhmmm..! Nghh! Jahannaammm…!”, Viona berusaha meronta, tapi tak berdaya. Budi terus melumat mulutnya. Sementara Anto memperkosa anusnya. Viona lemas tak berdaya sementara kedua lubang di tubuhnya disodok bergantian.

Payudaranya diremas dari depan maupun belakang. Tubuhnya yang basah oleh peluh semakin membuat dirinya tampak erotis dan merangsang. Juga rintihannya. Tiba-tiba gerakan kedua pemerkosanya yang semakin cepat dan dalam mendadak berhenti.

Viona ditelentangkan dengan tergesa kemudian Budi menyodokkan kemaluannya ke mulut gadis itu. Viona gelagapan ketika Budi mengocok mulutnya kemudian mendadak kepala Viona dipegang erat dan… “Crrrt! Crrrt!”, cairan sperma Budi muncrat ke dalam mulutnya, bertubi-tubi. Viona merasa akan muntah.
Tapi Budi terus menekan hidung Viona hingga ia terpaksa menelan cairan kental itu. Budi terus memainkan batang kemaluannya di mulut Viona hingga bersih. Viona tersengal sengal berusaha menelan semua cairan lengket yang masih tersisa di langit-langit mulutnya.

Mendadak Anto ikut memasukkan batang kemaluannya ke mulut Viona. Kembali mulut gadis itu diperkosa. Viona terlalu lemah untuk berontak. Ia pasrah hingga kembali cairan sperma mengisi mulutnya. Masuk ke tenggorokannya.

AGEN JUDI BOLA 



Viona menangis sesengggukan. Anto memakai celana dalam Viona untuk membersihkan sisa spermanya. “Wah.. bener-bener kenangan indah, Yuk..”, ujar Budi sambil membuka pintu belakang. Tak lama kemudian 3 orang satpam lain masuk.

“Ayo, sekarang giliran kalian!”, Viona terkejut melihat ke-3 satpam bertubuh kekar itu. Ia akan diperkosa bergiliran semalaman. Celakanya, ia sudah pamit dengan teman sekamarnya Ita, bahwa ia tak pulang malam ini karena harus ke rumah saudaranya hingga tentu tak akan ada yang mencarinya.

Viona ditarik ke tengah lobby bank itu. Dikelilingi 6 orang lelaki kekar yang sudah membuka pakaiannya masing-masing hingga Viona dapat melihat batang kemaluan mereka yang telah mengeras.
“Ayo Viona , kulum punyaku!”, Viona yang hanya mengenakan stocking itu dipaksa mengoral mereka bergiliran. Tubuhnya tiba-tiba di buat dalam keadaan seperti merangkak. Dan sesuatu yang keras mulai melesak paksa di lubang anusnya.

“Akhh…, mmmhhh.., mhhh…”, Viona menangis tak berdaya. Sementara mulutnya dijejali batang kemaluan, anusnya disodok-sodok dengan kasar. Pinggulnya yang kencang dicengkeram. “Akkkghhh! Isep teruss…!, Ayooo”.

Satpam yang tengah menyetubuhi mulutnya mengerang ketika cairan spermanya muncrat mengisi mulut Viona. Gadis itu gelagapan menelannya hingga habis. Kepalanya dipegangi dengan sangat erat. Dan lelaki lain langsung menyodokkan batang kemaluannya menggantikan rekannya. Viona dipaksa menelan sperma semua satpam itu bergiliran.

AGEN BOLA TERPERCAYA



Mereka juga bergiliran menyodomi dan memperkosa semua lubang di tubuh Viona bergiliran. Tubuh Viona yang sintal itu basah berbanjir peluh dan sperma. Stockingnya telah penuh noda-noda sperma kering.
Akhirnya Viona ditelentangkan di sofa, kemudian para satpam itu bergiliran mengocok kemaluan mereka di wajahnya, sesekali mereka memasukkannya ke mulut Viona dan mengocoknya disana, hingga secara bergiliran sperma mereka muncrat di seluruh wajah Viona. Ketika telah selesai Viona telentang dan tersengal-sengal lemas.

Tubuh dan wajahnya belepotan cairan sperma, keringat dan air matanya sendiri. Viona pingsan. Tapi para satpam itu ternyata belum puas. “Belum pagi nih”, ujar salah seorang dari satpam itu. “Iya, aku masih belum puas…”.

Akhirnya muncul ide mereka yang lain. Tubuh telanjang Viona diikat erat. Kemudian mereka membawanya ke belakang kantornya. Bagian belakang bank itu memang masih sepi dan banyak semak belukar. Viona yang masih dalam keadaan lemas diletakkan begitu saja di sebuah pondok tua tempat para pemuda berkumpul saat malam.

Hujan telah berhenti tetapi udara masih begitu dinginnya. Mulut Viona disumpal dengan celana dalamnya. Ketika malam semakin larut baru Viona tersadar. Ia tersentak menyadari tubuhnya masih dalam keadaan telanjang bulat dan terikat tak berdaya. Ia benar-benar merasa dilecehkan karena stockingnya masih terpasang.

Tiba-tiba saja terdengar suara beberapa laki-laki. Dan mereka terkejut ketika masuk. “Wah! Ada hadiah nih!”, aroma alkohol kental keluar dari mulut mereka. Viona berusaha meronta ketika mereka mulai menggerayangi tubuh sintal telanjangnya. Tapi ia tak berdaya. Ada 8 orang yang datang. Mereka segera menyalakan lampu listrik yang remang-remang.

Tubuh Viona mulai dijadikan bulan-bulanan. Viona hanya bisa menangis pasrah dan merintih tertahan. Ia ditunggingkan di atas lantai bambu kemudian para lelaki itu bergiliran memperkosanya. Semua lubang di tubuhnya secara bergiliran dan bersamaan disodok-sodok dengan sangat kasar.

Kembali Viona bermandi sperma. Mereka menyemprotkannya di punggung, di pantat, dada dan wajahnya. Setiap kali akan pingsan, seseorang akan menampar wajahnya hingga ia kembali tersadar. “Ini kan teller di bank depan?” Mereka tertawa-tawa sambil terus memperkosa Viona dengan berbagai posisi.

Viona yang masih terikat dan terbungkam hanya dapat pasrah menuruti perlakuan mereka. Cairan berwarna putih dan merah kekuningan mengalir dari lubang pantat dan vaginanya yang telah memerah akibat dipaksa menerima begitu banyak batang penis.

Ketika seseorang sedang sibuk menyodominya, Viona tak tahan lagi dan akhirnya pingsan. Entah sudah berapa kali para pemabuk itu menyemprotkan sperma mereka ke seluruh tubuh Viona sebelum akhirnya meninggalkannya begitu saja setelah mereka puas.

Share:

Kamis, 11 Februari 2016

Cerita Dewasa Sensasi Rasa Kenikmatan Seks | AGEN BOLA PIALA EROPA 2016

Sensasi Rasa Kenikmatan Seks



Aku sudah bisa mengenal sex dari umur 14 tahun oleh tetanggaku yang bernama Ira dimana umurnya lebih tua dariku, dari smp aku sudah mengenal akan hal persetubuhan yang aku baca dari cerita cerita dewasa di sekolah. Pada saat itu belum banyak yang mengerti tentang hal sex, malah aku yang sering melihat tubuh bugil wanita di sebuah majalah, ini saja sudah cukup membuat kita terangsang dan melakukan masturbasi 

Bisalah dibayangkan bagaimana menggebu-gebunya gairah dan nafsu saya ketika diberi kesempatan untuk secara nyata bukan saja hanya bisa melihat tubuh bugil wanita seperti Ira, tetapi bisa mengalami kenikmatan bersanggama dengan wanita sungguhan, tanpa memperdulikan apakah wanita itu jauh lebih tua.

Dengan hanya memandang tubuh Ira yang begitu mulus dan putih saja sucah cukup sebetulnya untuk menjadi bahan imajinasi saya untuk bermasturbasi, apalagi dengan secara nyata-nyata bisa merasakan hangatnya dan mulusnya tubuhnya.

Apalagi betul-betul melihat kemaluannya yang mulus tanpa jembut. Bisa mencium dan mengendus bau kemaluannya yang begitu menggairahkan yang kadang-kadang masih berbau sedikit amis kencing perempuan dan yang paling hebat lagi buat saya adalah bisanya saya menjilat dan mengemut kemaluannya dan kelentitnya yang seharusnyalah masih merupakan buah larangan yang penuh rahasia buat saya.

Mungkin pengalaman dini inilah yang membuat saya menjadi sangat menikmati apa yang disebut cunnilingus, atau mempermainkan kemaluan wanita dengan mulut. Sampai sekarangpun saya sangat menikmati mempermainkan kemaluan wanita.

Mulai dari memandang, lalu mencium aroma khasnya, lalu mempermainkan dan menggigit bibir luarnya (labia majora), lalu melumati bagian dalamnya dengan lidah saya, lalu mengemut clitorisnya sampai si wanita minta-minta ampun kewalahan. Yang terakhir barulah saya memasukkan batang kemaluan saya kedalam liang sanggamanya yang sudah banjir.

Setelah kesempatan saya dan Ira untuk bermain cinta (saya tidak tahu apakah itu bisa disebut bermain cinta) yang pertama kali itu, maka kami menjadi semakin berani dan Ira dengan bebasnya akan datang kerumah saya hampir setiap hari, paling sedikit 3 kali seminggu. Apabila dia datang, dia akan langsung masuk kedalam kamar tidur saya, dan tidak lama kemudian sayapun segera menyusul.

Biasanya dia selalu mengenakan daster yang longgar yang bisa ditanggalkan dengan sangat gampang, hanya tarik saja keatas melalui kepalanya, dan biasanya dia duduk dipinggiran tempat tidur saya. Saya biasanya langsung menerkam payudaranya yang sudah agak kendor tetapi sangat bersih dan mulus.

Pentilnya dilingkari bundaran yang kemerah-merahan dan pentilnya sendiri agak besar menurut penilaian saya. Ira sangat suka apabila saya mengemut pentil susunya yang menjadi tegang dan memerah, dan bisa dipastikan bahwa kemaluannya segera menjadi becek apabila saya sudah mulai ngenyot-ngenyot pentilnya.

Mungkin saking tegangnya saya didalam melakukan sesuatu yang terlarang, pada permulaannya kami mulai bersanggama, saya sangat cepat sekali mencapai klimaks. Untunglah Ira selalu menyuruh saya untuk menjilat-jilat dan menyedot-nyedot kemaluannya lebih dulu sehingga biasanya dia sudah orgasme duluan sampai dua atau tiga kali sebelum saya memasukkan penis saya kedalam liang peranakannya.

Dan setelah saya pompa hanya beberapa kali saja maka saya seringkali langsung menyemprotkan mani saya kedalam vaginanya. Barulah untuk ronde kedua saya bisa menahan lebih lama untuk tidak ejakulasi dan Ira bisa menyusul dengan orgasmenya sehingga saya bisa merasakan empot-empotan vaginanya yang seakan-akan menyedot penis saya lebih dalam kedalam sorga dunia.

Ira juga sangat doyan mengemut-ngemut penis saya yang masih belum bertumbuh secara maksimum. Saya tidak disunat dan Ira sangat sering menggoda saya dengan menertawakan “kulup” saya, dan setelah beberapa minggu Ira kemudian berhasil menarik seluruh kulit kulup saya sehingga topi baja saya bisa muncul seluruhnya.

Saya masih ingat bagaimana dia berusaha menarik-narik atau mengupas kulup saya sampai terasa sakit, lalu dia akan mengobatinya dengan mengemutnya dengan lembut sampai sakitnya hilang. Setelah itu dia seperti memperolah permainan baru dengan mempermainkan lidahnya disekeliling leher penis saya sampai saya merasa begitu kegelian dan kadang-kadang sampai saya tidak kuat menahannya dan mani saya tumpah dan muncrat ke hidung dan matanya.

Kadang-kadang Ira juga minta “main” walaupun dia sedang mens. Walaupun dia berusaha mencuci vaginanya lebih dulu, saya tidak pernah mau mencium vaginanya karena saya perhatikan bau-nya tidak menyenangkan.
Paling-paling saya hanya memasukkan penis saja kedalam vaginanya yang terasa banjir dan becek karena darah mensnya. Terus terang, saya tidak begitu menikmatinya dan biasanya saya cepat sekali ejakulasi. Apabila saya mencabut kemaluan saya dari vagina Ira, saya bisa melihat cairan darah mensnya yang bercampur dengan mani saya. Kadang-kadang saya merasa jijik melihatnya.

Satu hari, kami sedang asyik-asyiknya menikmati sanggama, dimana kami berdua sedang telanjang bugil dan Ira sedang berada didalam posisi diatas menunggangi saya. Dia menaruh tiga buah bantal untuk menopang kepala saya sehingga saya bisa mengisap-isap payudaranya sementara dia menggilas kemaluan saya dengan dengan kemaluannya.

Pinggulnya naik turun dengan irama yang teratur. Kami rileks saja karena sudah begitu seringnya kami bersanggama. Dan pasangan suami isteri yang tadinya menyewa kamar dikamar sebelah, sudah pindah kerumah kontrakan mereka yang baru.

Saya sudah ejakulasi sekali dan air mani saya sudah bercampur dengan jus dari kemaluannya yang selalu membanjir. Lalu tiba-tiba, pada saat dia mengalami klimaks dan dia mengerang-erang sambil menekan saya dengan pinggulnya, anak perempuannya yang bernama Reni ternyata sedang berdiri dipintu kamar tidur saya dan berkata, “Ibu main , iya..?” 

Saya sangat kaget dan tidak tahu harus berbuat bagaimana tetapi karena sedang dipuncak klimaksnya, Ira diam saja terlentang diatas tubuh saya. Saya melirik dan melihat Reni datang mendekat ketempat tidur, matanya tertuju kebagian tubuh kami dimana penis saya sedang bersatu dengan dengan kemaluan ibunya. Lalu dia duduk di pinggiran tempat tidur dengan mata melotot.

“Hayo, ibu main kancitan,” katanya lagi.
Lalu pelan-pelan Ira menggulingkan tubuhnya dan berbaring disamping saya tanpa berusaha menutupi kebugilannya. Saya mengambil satu bantal dan menutupi perut dan kemaluan saya .
“Reni, Reni. Kamu ngapain sih disini?” kata Ira lemas.
“Reni pulang sekolah agak pagi dan Reni cari-cari Ibu dirumah, tahunya lagi kancitan sama Bang Johan,” kata Reni tanpa melepaskan matanya dari arah kemaluan saya. Saya merasa sangat malu tetapi juga heran melihat Ira tenang-tenang saja.
“Reni juga mau kancitan,” kata Reni tiba-tiba.
“E-eh, Reni masih kecil..” kata ibunya sambil berusaha duduk dan mulai mengenakan dasternya.
“Reni mau kancitan, kalau nggak nanti Reni bilangin Abah.”
“Jangan Reni, jangan bilangin Abah.., kata Ira membujuk.
“Reni mau kancitan,” Reni membandel. “Kalo nggak nanti Reni bilangin Abah..”
“Iya udah, diam. Sini, biar Johan ngancitin Reni.” Ira berkata.
Saya hampir tidak percaya akan apa yang saya dengar. Jantung saya berdegup-degup seperti alu menumbuk. Saya sudah sering melihat Reni bermain-main di pekarangan rumahnya dan menurut saya dia hanyalah seorang anak yang masih begitu kecil. Dari mana dia mengerti tentang “main kancitan” segala?
Ira mengambil bantal yang sedang menutupi kemaluan saya dan tangannya mengelus-ngelus penis saya yang masih basah dan sudah mulai berdiri kembali.

“Sini, biar Reni lihat.” Ira mengupas kulit kulup saya untuk menunjukkan kepala penis saya kepada Reni. Reni datang mendekat dan tangannya ikut meremas-remas penis saya. Aduh maak, saya berteriak dalam hati. Bagaimana ini kejadiannya? Tetapi saya diam saja karena betul-betul bingung dan tidak tahu harus melakukan apa.
Tempat tidur saya cukup besar dan Ira kemudian menyutuh Reni untuk membuka baju sekolahnya dan telentang di tempat tidur didekat saya. Saya duduk dikasur dan melihat tubuh Reni yang masih begitu remaja.
Payudaranya masih belum berbentuk, hampir rata tetapi sudah agak membenjol. Putingnya masih belum keluar, malahan sepertinya masuk kedalam. Ira kemudian merosot celana dalam Reni dan saya melihat kemaluan Reni yang sangat mulus, seperti kemaluan ibunya.

Belum ada bibir luar, hanya garis lurus saja, dan diantara garis lurus itu saya melihat itilnya yang seperti mengintip dari sela-sela garis kemaluannya. Reni merapatkan pahanya dan matanya menatap kearah ibunya seperti menunggu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Saya mengelus-elus bukit venus Reni yang agak menggembung lalu saya coba merenggangkan pahanya. Dengan agak enggan, Reni menurut, dan saya berlutut di antara kedua pahanya dan membungkuk untuk mencium selangkangan Reni.

“Ibu, Reni malu ah..” kata Reni sambil berusaha menutup kemaluannya dengan kedua tangannya.
“Ayo, Reni mau kancitan, ndak?” kata Ira.
Saya mengendus kemaluan Reni dan baunya sangat tajam.
“Uh, mambu pesing.” Saya berkata dengan agak jijik. Saya juga melihat adanya “keju” yang keputih-putihan diantara celah-celah bibir kemaluan Reni.
“Tunggu sebentar,” kata Ira yang lalu pergi keluar kamar tidur. Saya menunggu sambil mempermainkan bibir kemaluan Reni dengan jari-jari saya. Reni mulai membuka pahanya makin lebar.

Sebentar kemudian Ira datang membawa satu baskom air dan satu handuk kecil. Dia pun mulai mencuci kemaluan Reni dengan handuk kecil itu dan saya perhatikan kemaluan Reni mulai memerah karena digosok-gosok Ira dengan handuk tadi. Setelah selesai, saya kembali membongkok untuk mencium kemaluan Reni.
Baunya tidak lagi setajam sebelumnya dan sayapun menghirup aroma kemaluan Reni yang hanya berbau amis sedikit saja. Saya mulai membuka celah-celah kemaluannya dengan menggunakan lidah saya dan Reni-pun merenggangkan pahanya semakin lebar.

Saya sekarang bisa melihat bagian dalam kemaluannya dengan sangat jelas. Bagian samping kemaluan Reni kelihatan sangat lembut ketika saya membuka belahan bibirnya dengan jari-jari saya, kelihatanlah bagian dalamnya yang sangat merah.
Saya isap-isap kemaluannya dan terasa agak asin dan ketika saya mempermainkan kelentitnya dengan ujung lidah saya, Reni menggeliat-geliat sambil mengerang, “Ibu, aduuh geli, ibuu.., geli nian ibuu..”
Saya kemudian bangkit dan mengarahkan kepala penis saya kearah belahan bibir kemaluan Reni dan tanpa melihat kemana masuknya, saya dorong pelan-pelan.

“Aduh, sakit bu..,” Reni hampir menjerit.
“Johan, pelan-pelan masuknya.” Kata Ira sambil mengelus-elus bukit Reni.
Saya coba lagi mendorong, dan Reni menggigit bibirnya kesakitan.
“Sakit, ibu.”
Ira bangkit kembali dan berkata,”Johan tunggu sebentar,” lalu dia pergi keluar dari kamar.

Saya tidak tahu kemana Ira perginya dan sambil menunggu dia kembali sayapun berlutut didepan kemaluan Reni dan sambil memegang batang penis, saya mempermainkan kepalanya di clitoris Reni. Reni memegang kedua tangan saya erat-erat dengan kedua tangannya dan saya mulai lagi mendorong.

Saya merasa kepala penis saya sudah mulai masuk tetapi rasanya sangat sempit. Saya sudah begitu terbiasa dengan lobang kemaluan Ira yang longgar dan penis saya tidak pernah merasa kesulitan untuk masuk dengan mudah.

Tetapi liang vagina Reni yang masih kecil itu terasa sangat ketat. Tiba-tiba Reni mendorong tubuh saya mundur sambil berteriak, “Aduuh..!” Rupanya tanpa saya sadari, saya sudah mendorong lebih dalam lagi dan Reni masih tetap kesakitan.

Sebentar lagi Ira datang dan dia memegang satu cangkir kecil yang berisi minyak kelapa. Dia mengolesi kepala penis saya dengan minyak itu dan kemudian dia juga melumasi kemaluan Reni. Kemudian dia memegang batang kemaluan saya dan menuntunnya pelan-pelan untuk memasuki liang vagina Reni.

Terasa licin memang dan saya-pun bisa masuk sedikit demi sedikit. Reni meremas tangan saya sambil menggigit bibir, apakah karena menahan sakit atau merasakan enak, saya tidak tahu pasti.
Saya melihat Reni menitikkan air mata tetapi saya meneruskan memasukkan batang penis saya pelan-pelan.
“Cabut dulu,” kata Ira tiba-tiba.

Saya menarik penis saya keluar dari lobang kemaluan Reni. Saya bisa melihat lobangnya yang kecil dan merah seperti menganga. Ira kembali melumasi penis saya dan kemaluan Reni dengan minyak kelapa, lalu menuntun penis saya lagi untuk masuk kedalam lobang Reni yang sedang menunggu. Saya dorong lagi dengan hati-hati, sampai semuanya terbenam didalam Reni.

Aduh nikmatnya, karena lobang Reni betul-betul sangat hangat dan ketat, dan saya tidak bisa menahannya lalu saya tekan dalam-dalam dan air manikupun tumpah didalam liang kemaluan Reni. Reni yang masih kecil. Saya juga sebetulnya masih dibawah umur, tetapi pada saat itu kami berdua sedang merasakan bersanggama dengan disaksikan Ira, ibunya sendiri.

Reni belum tahu bagaimana caranya mengimbangi gerakan bersanggama dengan baik, dan dia diam saja menerima tumpahan air mani saya. Saya juga tidak melihat reaksi dari Reni yang menunjukkan apakah dia menikmatinya atau tidak. Saya merebahkan tubuh saya diatas tubuh Reni yang masih kurus dan kecil itu. Dia diam saja.
Setelah beberapa menit, saya berguling kesamping dan merebahkan diri disamping Reni. Saya merasa sangat terkuras dan lemas. Tetapi rupanya Ira sudah terangsang lagi setelah melihat saya menyetubuhi anaknya.
Diapun menaiki wajah saya dan mendudukinya dan menggilingnya dengan vaginanya yang basah, dan didalam kami di posisi 69 itu diapun mengisap-ngisap penis saya yang sudah mulai lemas sehingga penis saya itu mulai menegang kembali.

Wajah saya begitu dekat dengan anusnya dan saya bisa mencium sedikit bau anus yang baru cebok dan entah kenapa itu membuat saya sangat bergairah. Nafsu kami memang begitu menggebu-gebu, dan saya sedot dan jilat kemaluan Ira sepuas-puasnya, sementara Reni menonton kami berdua tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Saya sudah mengenal kebiasaan Ira dimana dia sering kentut kalau betul-betul sedang klimaks berat, dan saat itupun Ira kentut beberapa kali diatas wajah saya. Saya sempat melihat lobang anusnya ber-getar ketika dia kentut, dan sayapun melepaskan semburan air mani saya yang ketiga kalinya hari itu didalam mulut Ira. “Alangkah lemaknyoo..!” saya berteriak dalam hati.

“Ugh, ibu kentut,” kata Reni tetapi Ira hanya bisa mengeluarkan suara seperti seseorang yang sedang dicekik lehernya.
Hanya sekali itu saja saya pernah menyetubuhi Reni. Ternyata dia masih belum cukup dewasa untuk mengetahui nikmatnya bersanggama. Dia masih anak kecil, dan pikirannya sebetulnya belum sampai kepada hal-hal seperti itu.

Tetapi saya dan Ira terus menikmati indahnya permainan bersanggama sampai dua atau tiga kali seminggu. Saya masih ingat bagaimana saya selalu merasa sangat lapar setelah setiap kali kami selesai bersanggama.
Tadinya saya belum mengerti bahwa tubuh saya menuntut banyak gizi untuk menggantikan tenaga saya yang dikuras untuk melayani Ira, tetapi saya selalu saya merasa ingin makan telur banyak-banyak. Saya sangat beruntung karena kami kebetulan memelihara beberapa puluh ekor ayam, dan setiap pagi saya selalu menenggak 4 sampai 6 butir telur mentah.

Saya juga memperhatikan dalam tempo setahun itu penis saya menjadi semakin besar dan bulu jembut saya mulai menjadi agak kasar. Saya tidak tahu apakah penis saya cukup besar dibandingkan suami Ira ataupun lelaki lain. Yang saya tahu adalah bahwa saya sangat puas, dan kelihatannya Ira juga cukup puas.
Saya tidak merasa seperti seorang yang bejat moral. Saya tidak pernah melacur dan ketika saya masih kawin dengan isteri saya yang orang bule, walaupun perkawinan kami itu berakhir dengan perceraian, saya tidak pernah menyeleweng.

Tetapi saya akan selalu berterima kasih kepada Ira (entah dimana dia sekarang) yang telah memberikan saya kenikmatan didalam umur yang sangat dini, dan pelajaran yang sangat berharga didalam bagaimana melayani seorang perempuan, terlepas dari apakah itu salah atau tidak

Share:

Minggu, 31 Januari 2016

Cerita Dewasa Lembur di Kampus Yang Berakhir Dengan ML | AGEN BOLA PIALA EROPA 2016

Lembur di Kampus Yang Berakhir Dengan ML 


Awal 2006 masanya bayaran. Damn!! Hujan gede, server lab ngadat and ada kompi down gara - gara user bawa - bawa virus. akhirnya gue mutusin buat lembur dari pada besok kena ocehan sama dosen - dosen yang mo ngirimin filenya. nasib anak kost musti nyari tambahan jadi teknisi lab. gue kul di fakultas yang perbandingan cewek ma cowoknya 50 - 50 or sama banyaknya.

AGEN BOLA PIALA EROPA 



Di fakultas gue mayoritas ceweknya berjilbab tapi gue kul di univ umum bukan Univ keagamaan (Ada saatnya gue berbagi gimana enaknya jadi teknisi lab yang lembur, dapet mangsa kakak tingkat) Dari jauh gue denger suara speaker dari fakultas sebelah lagi bayaran. fakultas ini mayoritas cewek trus jilbaber. dah gitu rakyat fakultasnya banyak jadi klo bayaran sampe malem ditambah yang exten.

Hujan bukannya makin kecil lama - lama makin jauh lebih deres (Sial, ini anugrah pa musibah ya..) sambil minum segelas kopi panas gue duduk - duduk di teras lab gue berharap ujan berhenti or ada cewek cantik lewat (he..he..) jam tangan gue dah nunjukin jam 7 malem. beberapa rombongan jilbaber yang keujanan lewat depan gue bikin otak gue ngeres dingin - dingin begini klo ditemenin sama mereka alangkah nikmatnya ha..ha...ha.... ternyata setan menjawab doa gue (gak mungkin Tuhan ngabulin doa buat maksiat, ya gak). dari jauh gue lihat sesosok (biar agak nyeremin dikit) jilbaber tanpa payung jalan ditengah ujan yang mulai deres. 

Pakaianya yang terusan gamis ma jilbab lebar pas deket ternyata nyetak bongkahan toketnya. gak gede tapi lumayan sekel (sorry gue gak pengalaman ngukur toket) tanpa dipanggil ma di suruh dia ke tempat gue duduk. "Sorry ya numpang neduh..." kata jilbaber itu "Silahkan mbak... dari pada masuk angin, angkot juga segen narik klo lagi ujan gini...." kata gue mencoba ramah. Pett!! tiba - tiba lampu mati di wilayah gue.... Sialan !!! gue merutuk dalem hati nambah kerjaan lagi nih. "Yaa.... Gelap Begini..." teriak si jilbaber. sambil nyalain senter gue naikkin handle genset khusus buat ruangann lab gue. 

AGEN BOLA PIALA EROPA 2016



Hujan yang makin deres kayak dituang - tuang dari langit bikin si jilbab menggigil. akhirnya gue beraniin nanya "mbak namanya siapa... kedinginan ya...? "nama saya ratih, mas.." dari fakultas xxxx (Sorry man edited demi nama baik fakultasnya). "Ooo... nama saya Roy.." Jawab gue... "tih, dari pada kedinginan di bawah mending ke ruangan lab saya aja" tawar gue (berwajah manis dikit...). Akhirnya bis ngobrol dikit gue ngajak dia ke lab gue sambil nutup pintu gedung gue jalan di belakangnya dia. gila man efek basah dari bajunya nyetak bongkahan pantatnya yang bikin penis gue bangun. sambil ngebayangin yang aneh - aneh gue jalan di belakang dia berlagak sopan pa lagi pas naek tangga lab gue ada di lantai 2. 

Sampe depan lab die gue persilahkan masuk. " sorry ya tih ada kompi yang lagi di benerin..." "...Gak papa, makasih malah gue dah boleh neduh..." buat ngakrabin suasana gue bikinin dia segelas kopi panas iseng gue tanya gak ganti jilbabnya ternyata dia gak bawa. singkat cerita dia ternyata bukan dari lokasi kampus gue dia dari lokasi kampus 2 yang jaraknya 1,5 jam dari kampus gue. dia ke kampus gue cuma mo bayaran SPP. Anugrah itu dimulai waktu dia pengen ke toilet. "...Mas, Toiletnya dimana..?" dia nanya. gue tunjukin dan anterin ke toilet mahasiswa (Sebenernya gue punya kunci toilet dosen yang lampunya nyala, cuma itu akal -akaln gue aja) "Wah lampunya gak hidup ya...?" akhirnya dengan sebatang lilin dia mau juga ke toilet mahasiswa ....Serrr..!!! gue denger dia kencing. iseng gue masuk ke toilet di samping dia. karena gelap dia gak tahu klo gue disebelah.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 



Sebelumnya gue pamit mo kebawah ma dia. dari hasil intipan gue, gue lihat mekinya man. halus kayak kulit bayi. dengan bulu jarang. dan bis itu dia make baju lagi yang basah tapi tanpa BH sama celana panjang daleman buat baju terusannya mungkin bsah terus gak enak di pake. jadi dibalik jlbab sama baju terusannya dia gak make BH lagi man.. wah langsung penis gue yang dari tadi gak bisa di ajak kompromi bis dia ngerapihin bajunya sama masukin BH di kantong bajunya trus dia balik ke lab sambil nenteng celana panjangnya, mungkin dia nyangka gue masih di bawah (he..he..he..). 

Agak lama gue nunggu di kamar mandi trus gue balik ke ruangan lab gue. sambil sedikit ngobrol sambil pura - pura dandanin kompi yang rusak gue ngobrol tapi dasar setan dah di otak gue ngobrol sambil merhatiin toketnya ratih yang gue th gak terbungkus BH. Hujan yang deres banget di luar buat lab makin dingin "..Roy ACnya gak bisa dimatiin ya..?" tanya Ratih. ".. wah sorry gak bisa di matiin coz perangkat gue harus tetep dingin.." akhirnya bis ngobrol mulai gue jalanin rencana gue. "Tih, dah ngelihat KRS sama nilai belom..?" tanya gue, berharap dia mau ngebuka nilai jadi dia harus ngakses kompi yang didepannya coz semua sistem niali di tempat gue Online (Sorry klo kampusnya masih make kertas and pensil) "oh iya belom, disini bisa internet ya... buat ngeliat nialai?". "Iya Bisa.." jawab gue, padahal cukup local network dah bisa ngakses akhirnya dia mulai ngakses internet. bis buka nilai mulai dia gue pancing - pancing. " gak ngeliat berita yang laen..?" "oh bisa ya...?" buka aja jawab gue pas dia mo nyari berita tentang KAMMI. 

Setengah jam ngases plus ngobrol tanpa dia sadarin kompinya gue REMOTE. Browsernya gue arahin ke situs cerita XXX. mulanya dia kaget keliatan dari mukanya yang merah. ujung - ujungnya dia malah buka trus and baca cerita - cerita. dr komputer gue dia mulai ngebuka cerita XXX sama nyoba buka gambar - gambar yang berhubungan dari situ mulai gue tau dia gelisah sambil terus gesekin kedua kakinya sampe paha - pahanya beradu. gue tau dia dah mulai horny, keliatan dari puting toketnya yang mulai kecetak di balik jilbabnya. Sreekk!! pura - pura gak denger gue tahu dia mulai masukin tangannya ke balik bajunya coz dia narik laci keyboard biar agak leluasa.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016



Biar dia gak curiga gue pindah duduk di deket pintu server. yang disitu jaraknya dua meja kompi dibelakangnya. dia taunya gue lagi ngebenerin komputer. padahal gue lagi ngeliat dia mulai masturbasi. jam dah setengah 9 gue berharap hujannya gak maskin kecil biar bisa gue lanjutin rencana gue. bis 20 menit gue perhatiin ratih kayaknya dia dah mulai orgasme itu dilihat dari duduknya yang mulai nyender di kursi. sambil tangannya ngekosok kelentitnya or putingnya. ngeliat kesempetan ini gue samperin ratih dari belakang diam - diam. pas sampe sampingnya gue mulai rangkul and remes tangannyayang di balik jubahnya lagi mainin toketnya, sambil tangan yang satu megangin bdaannya takut - sewaktu - waktu dia berontak ratih kaget and ndgeok kearah gue. tanpa permisi pas dia nengok kerah gue langsung aja gue kasih ciuman sekalian buat ngunci mulutnya biar gak teriak. "...Mpff...Mpff..." keluar dari mulutnya ratih neriakin kata yang gak jelas. sambil terus ngasih ciuman tangan gue mulai gerilya di balik jubah sama jilbabnya yang tinggal 1 lapis.

 Langsung gue pilin putingnya, ratih ngeliat gue sambil meloto. gak th keenakan pa marah he..he....tangan gue ya ng satu mulai menyusup di balik jubahnya gantiin tanganya yang lain. pas gue pegang CDnya dah basah tanda dia dah orgasme sambil teru gue cim tanga gue mulai nyopotin kancing bajunya satu satu. ratih mulai terlena sambil mulai berani megang penis gue yang dah ON dari tadi. sambil terus berusaha akhirnya jubah cdnya bisa gue buka. setengah sadar dia mulai ngeliatain gue. dari pada dia mulai sadar gue bopong dia dari kursi sambil terus nasih ciuman ke toketnya and tangannya mulai ngocokin penis gue gue rebahin diatas karpet yang mang dah gue gelar dari sore buat gue tidur klo lembur. dia mulai gue taroh dal posisi terlentang. tanga gue mulai megangin 2 pahanya biar tetep ngangkang. mulai gue kasih rangsangan kelentitnya. 

AGEN JUDI BOLA



Gue oral meki sama kelentitnya. ratih cuma bisa ngegelinjang sambil tanganya coba dorongin 2 kepala gue. lama - lama tangannya ngeremes rambut gue keras. langsung aja gue bangun buat gantiin posisi mulut dengan penis gue. gue tindih ratih sambil gue coba arahin penis gue ke mekinya. Srrt..!! Srtt...!!! agak susah, akhirnya setelah berusaha penis gue masuk ke mekinya dia. Blesh!!...Blesh!! akhirnya gue bisa masukin semua penis gue ke mekinya ratih setengah sadar ratih ngerasa ada benda tumpul berurat dan hangat di dalem mekinya dia mau ngedorong ma teriak. dari da ada yeng denger sekalian aja gue beep mulutnya sama mulut gue. terus gue genjot dengan posisi misionaris .

 Dinginnya AC mulai berkurang karena genjotan gue ma ratih. ratih yang mula - mulanya ogah - ogahan lama - lama mulai ngasih perlawanan. sambila terus ngisepin toketnya gue genjot ratih sepenuh tenaga. ujung - ujungannya dia mulai ngaish tanda - tanda buat orgasme "... Ahh...ahhh....ahhh.... Roy Kook.. Biiisa... Jadi begini...." ujarnya "nikmaaat...teruss.... lebih .... enaaak dariiii yaaang pertamaa.... aaawwww" "...Gue...Nyampee... lagiii..." SErr!! Seeerrr!!! kerasa penis gue kesiram cairan wanitanya... mani gue dah di ujung penis gue bikin gue makin ngegenjot badan ratih lebih kuat.... "Tih... Gue... dah... mau nYampe....!!! seru gue..... sebelom terlambatr gue cabut penis gue dari mekinya ratih. 

BANDAR BOLA



Terus gue arahin ke mulutnya... mulanya dia nolak tapi pas gue pencet hidungnya mau gak mau dia buka mulutnya... sambial terus di isepin sama gue bantu maju mundurin penis gue gue perhaitiin mukanya yang cantik ma nafsuin. (Coba gue dah punya HP kamera bisa gue Foto). 10 menit gue di oral ma mulutnya ratih akhitnya gue nyampe. Croot...!! Croot...!! gue tumpahin mani gue yang dah berhari - hari gak dikeluarin Huff..!!Huffft...!!! akhirnya gue tidur geletak di samping ratih yang bugil cuma make jilbab putihnya doang. posisi gitu bikin nfsuin man. 

Akhirnya bis istirahat bentar gue peluk ratih sambil ngomong ..." Sorry ya tih.."!!! "bis gue gak tahan ngeliat, loe masturbasi ma keseksian bdan loe..". sambil sedikit sesenggukan dia jawab. "iya gue juga salah coz gak bisa nahan nafsu bis baca cerita - cerita dari internet..." bis duduk bentar gue selimutin dia make jaket gue yang gue simpen di lemari. buat balikin stamina and nunjukin penyeselan gue (sebenernya sih sorak - sorak.., Devil says...) gue bikinin dia segelas teh manis panas. sambil masih sma - sama bugil ratih mulai cerita, ko dia dah gak perawan lagi. ML pertama kali dia lakuin waktu di kelas 3 Tsanawiyah di pesantrennya sama kakak kelasnya di pesantren yang sama.trus gue tanya kok bisa.. iya waktu itu kata ratih ada acara kemah gabungan buat ngelantik aggota baru Pramuka sama ekskul beladiri di pesantrennya jadi pas kebagian acara carak dia sama kakak tingkatnya itu dapet pos di pinggir kali yang jauh sama gelap berempat. akhirnya ratih ma kakak tingkatnya ML setelah ngeliat temen se posnya yang ternyata pacaran ML di atas Batu di tengah kali. 

AGEN JUDI BOLA



Jam di dinding dah jam 10 akhirnya ratih nelpon temennya klo dia harus nginep coz disini hujan deres. sambil gue kecup bibirnya gue bilang mo ngunci pintu gedung dulu takut lagi enak - enaknya kita berdua ML ada satpam masuk akhirnya bro setelah bis ngunci gue balik ke lab diasana dah ada ratih yang diri ngeblakangin gue di pantri ngebikinin minuman gue. posisinya yang masih make jilbab putih yang dah dirapiin bikin gue nafsu lagi. dari belakang gue peluk dia dan gue masukin penis gue ke mekinya dia dari arah bekang. gue genjot terus man.disitulah awal journey kami malem itu. sampe sekarang gue gak th ratih ada dimana but itu gue anggep experien gue yang berkesan meski cuma semalem gue puas ML ma cewek berjilbab.
Share:

Blogger templates